Upaya penanganan HIV di Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak.
Pemerintah, akademisi, peneliti, dan komunitas memiliki tempat dan peran untuk menangani dan mengakhiri epidemi HIV. Beragam riset dan inovasi sosial telah dikembangkan, namun belum seluruhnya terinformasikan secara luas. Padahal, pengetahuan berbasis bukti menjadi pondasi penting bagi kebijakan dan layanan yang efektif serta berpihak pada kemanusiaan.
PPH UAJ menyelenggarakan AIDS Week 2025 sebagai ruang berbagai pengetahuan dan kolaboratif bagi pemerintah, akademisi, peneliti, dan komunitas untuk mendiseminasikan hasil riset dan program telah selesai dilakukan di tahun 2025.
Dengan tema besar “Semua Berarti, Semua Punya Tempat”, kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan pengakuan terhadap kontribusi seluruh elemen dalam memperkuat respons HIV di Indonesia.
Ambil tempat Anda dan diskusi bersama dengan lintas sektor untuk menangani epidemi HIV di Indonesia. Diskusi bersama tentang topik terkini dari pencegahan, pengobatan dan perawatan, harm reduction, dan isu sosial dan budaya penanganan HIV.
Pidato Utama
Pidato Utama tentang Situasi Terkini Epidemi HIV di Indonesia dan Arah Kebijakan Nasional oleh Kementerian Kesehatan RI
Sesi Diseminasi dan Diskusi
Sesi Diseminasi dan Diskusi tentang situasi terkini penanganan epidemi HIV di Indonesia dari penelitian dan program. Ikuti topik tentang Pencegahan HIV, Pengobatan & Perawatan, Harm Reduction dan Pengurangan Risiko, dan Sosial, Budaya, dan Bahasa dalam Respons HIV.
Kirimkan tulisan untuk dimuat dalam E-Katalog Penelitian dan Program HIV 2025. Deadline 12 Desember; pukul 23:59 WIB.
Irwanto Memorial Lecture
Kerja kemanusiaan Prof. Irwanto telah membuahkan banyak warisan pengetahuan dan pemberdayaan untuk kelompok marjinal dan terpinggirkan. Prof. Irwanto bekerja untuk kelompok anak termarjinalkan, orang yang hidup dengan HIV, dan orang dengan disabilitas. Kerjanya menyentuh banyak topik yang berkelindan dengan tujuan mengamplifikasi suara kelompok marjinal dan memperjuangkan pemenuhan hak mereka. Prof. Irwanto mengedepankan partisipasi bermakna, yaitu memberdayakan dan mendorong mereka untuk bersuara, sembari memberi dukungan. Alih-alih mewakili, Prof. Irwanto memberikan tempat untuk mereka memahami, menentukan, dan mengadvokasikan kebutuhan mereka.
Semua orang berarti dan bermakna, tanpa mengurangi agensi dan lived experience, maka dari itu semua orang punya tempat dan berperan dalam memperjuangkan pemenuhan hak dan menghilangkan tantangan atas kewajiban mereka. Irwanto Memorial Lecture berusaha untuk mengingatkan kita terhadap kerja kemanusiannya. Dengan tema Mewarisi Pemikiran Prof. Irwanto: “Semua Berarti, Semua Punya Tempat”, kami mencoba meneruskan semangatnya untuk berpikir dan bertindak adil kepada kelompok yang termarjinalkan.
Irwanto Memorial Lecture akan diisi oleh pembicara utama Nani Nurrachman Sutoyo dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Kami juga mengundang kita semua untuk merefleksikan bersama dalam panel diskusi Irwanto dalam Karya.
Klik di sini untuk mengetahui nformasi terkait dengan submisi tulisan, pendaftaran, dan detail acara




