Search
Close this search box.

Workshop Pengembangan Awal Metode Sosialisasi Sirkumsisi

PPH UAJ mengadakan pertemuan untuk membahas pengembangan awal metode sosialisasi sirkumsisi pada 19-20 Januari 2023 di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Pertemuan ini membahas perumusan pesan dan media yang akan digunakan untuk pengembangan sosialisasi sirkumsisi yang sesuai untuk beragam suku dan kelompok masyarakat di Papua. Pembahasan meliputi isi pesan kunci sosialisasi, media sosialisasi, dan penentuan anggota tim sosialisasi. Perumusan isi pesan sirkumsisi dilakukan bersama dengan para masyarakat, termasuk dengan pemerintah, kepala distrik, tokoh agama, tokoh adat, dan perwakilan sekolah menengah.

Masyarakat Nabire secara proaktif menyusun isi pesan untuk sosialisasi dan promosi layanan sirkumsisi. Beberapa saran dan komentar untuk penyusunan isi pesan pokok termasuk penambahan info dasar seputar HIV dan AIDS dan informasi infeksi menular seksual. Lebih lanjut, pengemasan informasi perlu memperhatikan bahasa untuk masing-masing masyarakat suku yang beragam di Papua.

Alur penyampaian dan media sosialiasi juga didiskusikan bersama oleh masyarakat Nabire dalam workshop ini. Pembahasan terbagi ke dalam dua fokus, yaitu alur sosialisasi dalam lingkungan sekolah dan masyarakat umum. Guru sekolah menjadi pihak paling penting dalam sosialisasi di sekolah. Untuk masyarakat umum, masing-masing kepala disktrik, kepala kampung, aparat kampung, kepala suku akan berdiksusi dengan kepala dan tenaga kesehatan puskesmas setempat untuk sosialisasi.

Tim PPH UAJ mengapresiasi sikap proaktif dalam diskusi dan akan menindaklanjuti masukan ini untuk menyusun isi pesan pokok sosialisasi sirkumsisi. Ditargetkan sosialisasi sudah dapat dilaksanakan pada pertengahan Februari 2023.

Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian Model Sirkumsisi Medis Pria Sukarela di Papua (SMPS-P). Penelitian Sirkumsisi dilaksanakan dengan kolaborasi antara PPH UAJ, Indonesia dan University of Illinois at Chicago (UIC), Amerika Serikat.

Tahap sebelumnya telah dilaksanakan dan hasilnya telah dipaparkan pada Oktober 2022 kepada masyarakat Nabire. Penelitian terdahulu melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat, kepada sekolah dan guru SMP dan SMA, dan remaja laki-laki dan perempuan beserta orangtua setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content