#TanganiBersama Orang dengan HIV melalui Intervensi Psikososial

13 Maret 2024

Intervensi psikososial untuk mendukung kesehatan orang dengan HIV di Indonesia

Diagnosis positif HIV berdampak besar kepada kesehatan mental seseorang. Stigma yang melekat pada HIV menjadi beban pikiran orang dengan HIV terhadap masa depannya. Tidak hanya memperpuruk kesehatan mental, kondisi ini dapat mengancam nyawa orang dengan HIV. 

Intervensi psikososial menjadi bentuk pencegahan dan perawatan yang terbukti mengurangi kondisi masalah kejiwaan dan kondisi kesehatan bagi orang dengan HIV. Namun, bagaimana kita bisa memastikan intervensi psikososial yang tepat untuk orang dengan HIV di Indonesia?

Orang dengan HIV di atas 18 tahun memiliki permasalahan yang kompleks. Maka dari itu, memahami permasalahan dan kebutuhan masing-masing kelompok rentan menjadi dasar penentukan bentuk intervensi psikososial yang tepat.

Mari, dengarkan langsung kebutuhan psikososial orang dewasa dengan HIV dari perwakilan organisasi masyarakat, dan #TanganiBersama untuk orang dengan HIV di Indonesia yang lebih sejahtera.

  • Timotius Hadi – Jaringan Positif Indonesia
  • M. Slamet – GWL-INA
  • Rito Hermawan – Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI)
  • Putu Ayu Utami Dewi – Yayasan Spirit Paramacitta
  • Bella Aubree – Inti Muda Indonesia

Diagnosis positif HIV menimbulkan beban psikologis yang besar. Akibatnya, risiko depresi dan kecemasan sebagai upaya dalam menyesuaikan diri. Hidup dengan HIV merupakan pemicu stres yang signifikan dan berulang, termasuk rasa sakit fisik, efek samping ART, stigma sosial, dan diskriminasi. ​

Pertemuan ini bertujuan untuk berdiskusi terkait permasalahan orang dengan HIV di atas 18 tahun dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dukungan psikososial.

Skip to content