Dorm Talk – Adiksi dan Napza

In-House Training oleh PPH UAJ tentang Adiksi dan Napza dalam Dormitory Talk, Kampus BSD, Unika Atma Jaya
In-House Training oleh PPH UAJ tentang Adiksi dan Napza

PPH UAJ berkesempatan untuk memberikan edukasi tentang Napza dan Adiksi di Dormitory Atma Jaya, Kampus BSD pada 4 Juli 2024. Bagian dari Dormitory Talk, kami berbagi informasi mengenai data dan faktor dari penggunaan napza; dan adiksi sebagai penyakit otak yang kronis. Sekitar 20 mahasiswa dari yang tinggal di Dormitory turut memeriahkan Dormitory Talk, termasuk dari calon penerima Beasiwa Dokter untuk Papua. Nidia Muryani dan Fikri Haidar mengisi Dormitory Talk ini beserta dengan Lydia Verina Wongso dan Yohanes Gentar.

Membicarakan Napza dan Adiksi membutuhkan pendekatan khusus. Oleh sebab itu, kami menggunakan pendekatan Harm Reduction dengan perspektif pengguna napza. Prinsip Harm reduction adalah untuk mengurangi konsekuensi kesehatan, sosial, dan ekonomi yang merugikan dari penggunaan napza tanpa memerlukan pantangan. Maka dari itu, Harm Reduction berdasar pada keyakinan dan penghormatan terhadap hak-hak pengguna napza. Dengan mengakui hak asasi dari pengguna napza, berarti menumbuhkan rasa empati dan upaya menghapus stigma dan diskriminasi untuk pengguna napza.

Edukasi ini dibuat interaktif untuk menjadi ruang aman untuk teman-teman yang hadir untuk mengeklsporasi keingin-tahuan mereka terkait dengan isu ini. Kami menampilkan asumsi yang beredar terkait ketergantungan napza. Seperti contohnya, adiksi dan moralitas, seseorang dapat menghentikan adiksinya, dan pergaulan bebas sebagai faktor utama. Lalu, memberikan pemahaman kenapa asumsi tersebut keliru.

Tidak ada faktor tunggal untuk seseorang mengalamai ketergantungan Napza. Adiksi Napza lekat dengan faktor risiko (risk factor) dan faktor pelindung (protective factor). Maka dari itu, edukasi ini menjadi bekal untuk seseorang terhindar dari ketergantungan. Selain juga, untuk mereka memberi dukungan untuk seseorang yang mengalami masalah dengan napza.

Solusinya adalah untuk berhenti menggunakan Napza. Namun, proses ini membutuhkan upaya yang panjang. Kita bisa jadi ruang aman untuk membantu seseorang berhenti menggunakan napza.

PPH UAJ sangat mengapresiasi semangat untuk belajar bersama tentang Adiksi dan Napza bersama kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content