Mengoptimalkan data mentah untuk bahan advokasi

Layanan Kesehatan Jiwa dalam Kebijakan Kesehatan Nasional (Foto: Unsplash)

Analisis data menjadi salah satu komponen penting dalam program kesehatan. Pengolahan data yang akurat dapat digunakan untuk mengevaluasi program, memetakan situasi kesehatan terkini dan juga mengetahui perilaku dan respon penerima manfaat program. Selain itu, data yang akurat juga dapat menjadi salah satu bukti penting dalam melakukan advokasi. Sayangnya, kemampuan untuk melakukan analisa data di komunitas penggiat HIV masih terbatas.

Pusat Penelitian HIV/AIDS Atma Jaya (PPH) berkomitmen untuk mendukung peningkatan kapasitas komunitas HIV melalui program serial pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan penanggulangan HIV di Indonesia. Setelah sebelumnya mengangkat topic analisa data kualitatif, topik peningkatan kapasitas yang akan dilakukan pada periode dua adalah analisa data kuantitatif. Pengolahan data secara kuantitatif memiliki beberapa manfaat; data yang dihasilkan sangat objektif dan dapat diandalkan; dapat melihat hubungan antara variable dan menegakan hubungan relasai dan penyebab; mengetes teori dan hipotesa.

Workshop analisa data sekaligus melanjutkan workshop pemanfaatan data penelitian “Community Access to Treatment, Care and Support Service (CAT-S)” yang sudah dilakukan oleh GWL-INA pada tahun 2013. Data mentah CAT-S akan digunakan sebagai data dasar untuk melakukan analisa mengingat penelitian CAT-S memiliki tujuan yang cukup luas yaitu, menilai sejauh mana permasalahan pengobatan terkait HIV seperti akses terhadap layanan terkait HIV. Banyak variable yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut oleh komunitas seperti komponen terapi Anti-Retroviral (ARV), kepatuhan terapi ARV, pemahaman literature pengobatan, perilaku beresiko tinggi, gangguan kesehatan kejiwaan, perilaku hidup sehat, beban keuangan dan akses terhadap pengobatan terkait HIV. Hal ini memungkinkan pemanfaat data lebih lanjut.

Tujuan Workshop untuk memberikan pemahaman mengenai analisa data secara kuantitatif, termasuk memilih variable yang sesuai dengan hipotesa, mengenal dataset dan fungsi statistik; Meningkatkan keterampilan peserta dalam mengolah data secara kuantitatif, termasuk melakukan cleaning data, melakukan analisa deskriptif dan korelasi, dan menginterpretasikan hasil analisa; Memberikan peningkatan kapasitas untuk menghubungkan hasil analisa dengan kebutuhan advokasi, termasuk memanfaatkan data sekunder lain dan pengalaman lapangan.

Hasil yang dicapai Adanya hasil analisa yang sesuai dengan kebutuhan advokasi disetiap organisasi Adanya laporan analisa singkat yang dapat digunakan untuk membuat kertas kebijakan (policy brief) di workshop lanjutan

Pelaksanaan Selasa-Rabu, 3 – 4 Juni 2015 di Hotel Amaris Jakarta. Dengan peserta workshop sekitar 30 orang dari kelompok peduli AIDS yang terdiri dari jaringan populasi kunci, LSM peduli AIDS dan lembaga penelitian HIV, perwakilan ; GWL-INA, IPPI , OPSI, PKNI, Kios Atma Jaya , LAP, Kharisma, Spritia, JIP, Fokus Muda, SWARA, LPA Karya Bhakti, Yayasan Srikandi Sejati, Indonesia AIDS Coalition, PPH Atma Jaya. Dengan fasilitator Arie Rahadi, MPH.

Metode utama dalam workshop ini adalah paparan materi dan praktek pengolahan data. Peserta akan diberikan raw data CAT-S untuk diolah lebih lanjut sesuai kebutuhan organisasi, melalui asistensi dari fasilitator dan narasumber. Peserta diwajibkan membawa laptop (minimal 1 laptop per organisasi) untuk keperluan menganalisa data. Software analisis yang akan digunakan dalam workshop adalah XLSTAT yang diinstral di laptop yang akan digunakan setiap peserta. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok dengan mengerjakan data dan mempresentasikan hasil dari pengolahan data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content