Wabah Mpox dan Populasi Kunci

FDIN tentang Mpox dan Populasi Kunci tentang Situasi Wabah dan Strategi Pencegahan
Mpox dan Populasi Kunci tentang Situasi Wabah dan Strategi Pencegahan

Wabah Mpox menjadi ancaman bagi sistem kesehatan nasional Indonesia. Pada akhir 2023, terdapat 59 kasus infeksi Mpox (sebelumnya monkeypox) di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan keseluruhan kasus berada pada populasi kunci rentan, yaitu LSL dengan kondisi penyerta HIV dan IMS. Interseksi antara HIV, infeksi menular seksual, dan infeksi Mpox meningkatkan kerentanan LSL sebagai populasi kunci.

Atas dasar ini, PPH UAJ membahas Situasi Terkini dan Strategi Pencegahan untuk Mpox dan Populasi Kunci pada Forum Diskusi Ilmiah Nasional. Kami mengundang Endang Lukitosari dari Kementerian Kesehatan RI, Ngabila Salama dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Lucyan F. Umboh dari EpiC Indonesia. Fikri Haidar dari PPH UAJ memoderasi diskusi ini. 

Wabah Mpox di Indonesia

Terlaporkan total 59 kasus Mpox selama wabah pada Oktober – November 2023 di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan 5 provinsi dengan infeksi Mpox di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau. DKI Jakarta menempati posisi tertinggi infeksi Mpox dengan 42 kasus terlaporkan. LSL menjadi kelompok utama pada wabah Mpox ini. Keseluruhan orang yang terinfeksi Mpox adalah laki-laki berumur 18-50 tahun. Sebanyak 90% infeksi melalui kontak seksual berisiko dengan kondisi penyerta HIV dan IMS.

Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan RI bersama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta mampu membendung wabah Mpox sejak awal November 2023. Kasus terkonfirmasi terus turun hingga hanya 1 kasus per minggu pada Desember 2023. 

Prediksi Gelombang Wabah Mpox

Gelombang wabah Mpox dapat diprediksi oleh pelaksanaan kegiatan olahraga dan hiburan yang memungkinan keramaian berkumpul pada satu tempat. Ngabila Salama melihat tren kasus konfirmasi Mpox di Jakarta meningkat 1-2 minggu setelah kegiatan olahraga seperti marathon dan kegiatan hiburan seperti konser dan festival musik. Dengan puncak konfirmasi kasus pada 15 Oktober – 4 November 2023, ia memprediksi kegiatan pada September 2023 menjadi awal mula infeksi Mpox masal di Jakarta. 

Vaksinasi Mpox

Kementerian Kesehatan RI memulai program vaksinasi Mpox pada 23 Oktober 2023, tepat pada puncah wabah. Kementerian Kesehatan RI mulai membuka program vaksinasi kepada kelompok LSL dengan kriteria,berhubungan seksual berisiko selama 2 minggu terakhir dan orang dengan HIV dalam pengobatan ARV teratur dengan viral load tidak terdeteksi (undetected). Layanan vaksinasi tersedia di puskesmas kecamatan di DKI Jakarta. Sejauh ini, terdapat 495 penerima vaksin pertama di DKI Jakarta. 

Pemberian vaksinasi secara terbatas kepada populasi kunci LSL menuai diskusi terkait ketepatan penanganan Mpox. Beberapa perwakilan komunitas mengkhawatirkan pembentukan asosiasi antara Mpox dan LSL. Mereka khawatir langkah ini bisa menghasilkan stigma baru kepada LSL. Komunitas berharap untuk Kemenkes memperluas target vaksinasi di luar kelompok kunci LSL.

Merespons komentar atas program vaksinasi, Kemenkes menyatakan bahwa keterbatasan stok vaksin menjadi tantangan terbesar. EpiC Indonesia selaku pelaksana program vaksinasi Mpox perlu memastikan pemberian vaksinasi mengacu pada data epidemiologi untuk memastikan efektivitas dan efisiensi penanggulangan Mpox. EpiC bekerja sama dengan lembaga komunitas LSL untuk memastikan sasaran vaksinasi tertuju kepada individu yang benar-benar membutuhkan perlindungan dari infeksi Mpox. Orang dengan HIV yang berhubungan seksual berisiko dengan pasien Mpox menjadi prioritas sasaran vaksinasi.

Strategi Pencegahan Mpox

Kemenkes RI merencanakan integrasi layanan  penyakit dan infeksi menular seksual (PIMS) dengan HIV sebagai upaya eliminasi IMS di Indonesia 2021-2030. Mpox yang mewabah pada pertengahan 2023 mengakibatkan Mpox belum masuk ke dalam integrasi ini melalui Peta Jalan Eliminasi IMS Indonesia 2021-2030. Saat ini, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan masih mengelola kasus Mpox bersama dengan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). 

Untuk di DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mulai mengintegrasikan layanan HIV dan IMS, terutama pada skrining dan diagnosis awal. Seluruh pasien Mpox wajib melakukan tes HIV dan IMS untuk mendapatkan layanan yang optimal. Dengan sistem One Health, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki data riwayat HIV dan IMS. Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus memberikan sosialisasi dan pelatihan untuk tenaga kesehatan dalam mendiagnosis Mpox. Pengalaman dari penanganan Covid, kemampuan menemukan pasien, perawatan isolasi, persiapan laboratorium yang mampu memeriksa dan kerja sama seluruh sektor menjadi kapasitas penting dalam menghadapi wabah Mpox di Jakarta. Belum ada peraturan atau kebijakan khusus terkait penanganan Mpox sejauh ini, namun layanan kesehatan tetap siaga menindaklanjuti kasus Mpox sesuai kapasitas keahilan.

Tonton rekaman ulang Forum Diskusi Ilmiah Nasional – Mpox dan Populasi Kunci: Situasi Terkini dan Strategi Pencegahan di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content