Harm Reduction dalam Pelayanan Kesehatan

Memperkenalkan Harm Reduction melalui Pelayanan Kesehatan
Memperkenalkan Harm Reduction melalui Pelayanan Kesehatan

Program Harm Reduction (HR) adalah program pelayanan kesehatan dengan mengurangi dampak buruk Napza suntik. Program ini juga bertujuan sebagai upaya penanggulangan HIV dan AIDS pada pengguna napza suntik (penasun). Sejak 2003, sampai saat ini, program ini efektif dalam usaha menekan laju epidemi HIV. Sayangnya, berbagai praktek diskriminasi dan stigma masih terjadi pada orang dengan HIV, terutama pada kelompok pengguna napza suntik. Pengetahuan dan Informasi yang belum terdistribusi dengan baik menjadi salah satu penyebab masih terjadinya situasi ini.

HIV dan AIDS adalah isu nasional pada aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Pengetahuan dan informasi mengenai HIV dan AIDS belum tersosialisasi dengan baik. Masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman yang keliru. Hal ini mengakibatkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV.

PPH UAJ mengembangkan program pelatihan HR untuk mahasiswa magister Profesi Psikologi, Unika Atma Jaya. Program ini bertujuan untuk memperluas wawasan, meningkatkan pengetahuan, dan kesadaran mahasiswa. Hal ini menjadi langkah awal pelibatan mahasiswa dalam pengembangan dan pengelolaan program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademik dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan dan pengelolaan program-program penanggulangan HIV/AIDS ke depan.

Presentasi dan diskusi dari peserta mengenai Harm Reduction

Pada tahun ini, program pelatihan HR diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 10 -12 Juli 2017. Selama dua hari pertama, peserta mendapatkan paparan mengenai HR dan program-programnya dengan narasumber berasal dari tim PPH, BNN, KIOS Atma Jaya, dan Puskesmas. Di hari ketiga peserta melakukan kunjungan lapangan diantaranya kunjungan ke KIOS Atma Jaya, Puskesmas Tambora, Puskesmas Grogol Petamburan, Puskesmas Tambora dan Puskesmas Tebet. Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk para peserta memahami dan dapat mempromosikan status psikososial dan kesehatan pengguna napza yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content