Pertemuan Tim Peneliti Isu Kesehatan Jiwa dengan Dinkes Provinsi DKI Jakarta

Foto. Dok Kegiatan

Mengawali hari pertama kerja setelah libur Idul Adha, pada Rabu pagi (21/07) UI-PT PPH Pusat Unggulan Kebijakan Kesehatan dan Inovasi Sosial, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (PUI-PT PPH PUK2IS UAJ) menyelenggarakan pertemuan daring bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya tindak lanjut usai tersusunnya petunjuk teknis (juknis) manajemen pelayanan kesehatan jiwa (keswa) di puskesmas. Berlangsung selama hampir dua jam, Ida Kurniawati, SKM (Koordinator Program P2 Masalah Keswa) dan dr.Rebekka, M.Epid (Staf Seksi PTM Keswa Napza) hadir sebagai perwakilan dari Dinkes Provinsi DKI Jakarta untuk berdiskusi bersama tim peneliti dan staf advokasi PUI-PT PPH PUK2IS UAJ terkait rencana implementasi juknis. Hal ini didasari oleh kesadaran terhadap diperlukannya diskusi dan rencana sehubungan dengan langkah-langkah tindak lanjut yang perlu dipersiapkan oleh Dinkes Provinsi DKI Jakarta dan PUI-PT PPH PUK2IS UAJ.

Dibuka oleh Evi Sukmaningrum, Ph.D (Kepala PUI-PT PPH PUK2IS UAJ), salah satu agenda utama pertemuan ini ialah paparan rencana tindak lanjut yang disampaikan oleh Gaby Gabriela Langi, MPH (Peneliti Utama Isu Keswa PUI-PT PPH PUK2IS UAJ).

“Pada rencana kegiatan tindak lanjut tersusunnya juknis, penguatan Sudinkes -Suku Dinas Kesehatan- Kota jadi agenda pertama. Tujuannya adalah untuk melatih perwakilan pihak Sudinkes Kota dalam memberi asistensi simulasi juknis kepada puskesmas yang berada di wailayah kerjanya sehingga kegiatan sosialisasi ini bisa berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, diharapkan pula Sudinkes Kota ke depannya akan memiliki sumber daya yang memadai dalam memberikan asistensi implementasi juknis kepada puskesmas,” terang Gaby.

Rencana kegiatan lain yang tak kalah penting dalam diskusi adalah simulasi juknis dengan puskesmas. Kegiatan simulasi bertujuan untuk mengkongkretkan setiap mewujudkan secara konkret setiap bab yang tertuang dalam dokumen juknis sebelum juknis diujicobakan diseluruh puskesmas kecamatan yang ada di provinsi DKI. Dari kegiatan ini kemudian diharapkan bahwa juknis dapat tervalidasi yang artinya tim keswa puskesmas dapat memahami dan dapat mengaplikasikan setiap bab dalam juknis.

Merespons paparan rencana kegiatan dari tim peneliti, dr. Rebekka, M.Epid mengatakan, “Kami -pihak Dinkes Provinsi DKI Jakarta- yang sudah mengikuti proses kerja sama pembuatan juknis layanan keswa ini sejak awal sangat senang dan bersemangat karena kami percaya bahwa juknis ini akan sangat bermanfaat ke depannya. Apalagi juknis ini sudah disusun dengan melewati serangkaian tahapan yang sudah sesuai dengan kebutuhan layanan keswa saat ini, termasuk di masa pandemi. Dan saya juga setuju bahwa Sudinkes Kota harus menjadi senjata atau mediator yang harus dikuatkan sehingga ke bawahnya akan lebih baik. Saya mungkin hanya menambahkan usuan agar simulasi juknis dengan puskesmas nantinya bisa memanfaatkan fitur breakout room untuk membagi-bagi peserta agar lebih efektif, peserta dapat lebih aktif, dan bisa lebih baik dalam memahami tujuan dari simulasi tersebut.”

Menyambung tanggapan dari dr.Rebekka, M.Epid, Ida Kurniawati, SKM turut menyampaikan saran pelibatan seluruh puskesmas kecamatan di DKI Jakarta dalam kegiatan sosialisasi, termasuk Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu. Menurutnya hal ini penting untuk dilakukan meski Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu tidak ikut dalam proses penyusunan juknis. Sebelum menutup pertemuan, Ibu Ida Kurniawati, SKM juga memberikan kabar terbaru dari perkembangan perjanjian kerja sama penerapan Juknis. Ida Kurniawati, SKM menyampaikan bila surat perjanjian kerja sama dalam pelaksanaan juknis pelayanan keswa yang telah disusun kini sudah sampai pada penandatanganan surat kuasa oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content