COVID-19: A Blessing in Disguise

2020

Foto Hanya Ilustrasi.

Pada 31 Desember 2019, organisasi kesehatan dunia (WHO) yang berkantor di Cina memperoleh informasi bahwa telah teridentifikasi sejumlah kasus pneumonia yang belum diketahui agen penyebabnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. WHO kemudian menyatakan secara resmi bahwa telah terjadi kejadian luar biasa (outbreak) kasus pneumonia di Cina dengan penyebab yang belum diketahui pada 5 Januari 2020. Penetapan outbreak mengacu pada temuan total 59 kasus pneumonia dalam kurun waktu 12 -29 Desember 2019 [1,2]. Hanya berselang empat hari dari pengumuman tersebut, pada 9 Januari 2020, WHO melaporkan kembali bahwa pihak berwenang Cina menyatakan bahwa pneumonia tersebut disebabkan oleh coronavirus baru (novel coronavirus) [3]. Tidak ada yang menduga bahwa outbreak dari sebuah kota kecil di Cina menjadi awal dari sejarah baru lahirnya pandemi COVID-19 yang menyita seluruh perhatian dunia saat ini.

Hingga 29 Agustus 2020, COVID-19 telah tersebar di 216 negara di dunia dengan 24.537.560 kasus yang terkonfirmasi positif dan telah menyebabkan 832.879 kematian (3,39%) [4]. Belum ditemukannya vaksin dari COVID-19 menjadikan pemutusan rantai penularan penyakit sebagai satu-satunya upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Hal tersebut mengharuskan adanya Lockdown di berbagai negara dan munculnya adaptasi kebiasaan baru (new normal) seperti physical distancing (mis. bekerja/belajar/beribadah dari rumah), peningkatan personal hygiene (cuci tangan dengan sabun/ penggunaan handsanitizer), penggunaan masker dan pelindung wajah, dsb. Sehingga tampak jelas bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Pandemi ini tidak hanya menyebabkan peningkatan angka kesakitan fisik dan kematian, tetapi juga menjadi faktor penyebab meningkatnya masalah kesehatan mental (stres, gangguan kecemasan, dan depresi) dan angka bunuh diri (20-30%), meningkatnya angka pengangguran karena penutupan berbagai tempat usaha, menyebabkan kerugian di bidang ekonomi akibat perhentian produksi, menyebabkan kendala dalam bidang pendidikan akibat penutupan sekolah/universitas, dan menambah permasalahan sosial karena berdampak pada peningkatan angka kemiskinan di dunia [5-8].

Mengetahui begitu banyak hal negatif akibat pandemi ini, maka muncul suatu pertanyaan: “Adakah hal positif di balik pandemi COVID-19?” Untuk menjawab pertanyaan ini, kita mungkin teringat dengan peribahasa “Seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami”. Namun, beberapa penelitian berikut menunjukkan hasil yang menarik.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad S, Long X, dan Salman M yang dipublikasikan pada 1 Agustus 2020 oleh Science of The Total Environment (Elsevier) menemukan bahwa Lockdown yang dilakukan saat pandemi COVID-19 memberikan dampak positif pada lingkungan/alam sekitar. Berdasarkan data yang mereka peroleh dari publikasi NASA (National Aeronautics and Space Administration) & ESA (European Space Agency), diketahui bahwa polusi udara (emisi gas NO2) turun hingga 30% di berbagai negara yang menjadi episentrum COVID-19 seperti Cina, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat. Temuan ini dianggap sebagai “Blessing in Disguise” dari pandemi COVID-19 karena mampu mengurangi polusi dan memberikan kesempatan kepada alam untuk diperbaharui. Meskipun dampak tersebut mungkin hanya bersifat sementara, namun pemerintah dapat menggunakan “Lockdown” sebagai salah satu cara mengurangi polusi udara di masa yang akan datang [9]. Selain itu, COVID-19 diketahui berdampak secara tidak langsung terhadap kebersihan pantai dan penurunan tingkat kebisingan dari aktivitas industri [10].

Dampak dari pandemi COVID-19 terhadap perbaikan lingkungan menegaskan bahwa “bukankah selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa?”. Sudah hampir delapan bulan penduduk dunia termasuk kita berproses dengan COVID-19 dan tentu saja kita sudah memiliki daftar panjang dampak negatif dari pandemi ini yang sudah kita lihat dan alami sendiri. Satu pertanyaan yang cukup penting untuk kita tanyakan kepada diri sendiri saat ini, “What is a blessing in disguise I’ve got during the COVID-19 pandemic? (Apa satu hal positif yang saya telah peroleh dari pandemi COVID-19?). Beberapa orang mungkin mendapatkan lebih banyak waktu berkualitas dengan keluarga, semakin peduli dengan kesehatan dan sesama, memperoleh banyak pengetahuan baru dari seminar virtual, semakin pintar memasak, mendapatkan hobi baru, dan lain sebagainya. Bagi mereka yang masih sulit untuk menemukan jawabannya, disadari atau tidak, melalui pandemi ini “kita telah menjadi manusia yang lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya”.

Referensi

  1. World Health Organization. Pneumonia of unknown cause – China [Internet]. 2020 [Cited 15  August 2020]. Available from:  https://www.who.int/csr/don/05-january-2020-pneumonia-of-unkown-cause-china/en/
  2. World Health Organization. GCM teleconference – Note for the Records: Pneumonia in Wuhan, China [Internet]. 2020 [Cited 15 2020 August 2020]. Available from: https://www.who.int/docs/default-source/blue-print/gcm-teleconference-on-pneumonia-of-unknown-etiology-in-wuhan-china-note-for-the-records-10-january-2020.pdf?sfvrsn=94fa7da_1
  3. World Health Organization. Timeline: WHO’s COVID-19 response [Internet]. 2020 [Cited 15 August 2020]. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/interactive-timeline#!
  4. World Health Organization. Coronavirus disease (COVID-19) pandemic [Internet]. 2020 [Cited 29 August 2020]. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
  5. Rajkumar RP. COVID-19 and mental health: A review of the existing literature. Asian journal of psychiatry. 2020 Apr 10:102066.
  6. Kawohl W, Nordt C. COVID-19, unemployment, and suicide. The Lancet Psychiatry. 2020 May 1;7(5):389-90.
  7. Burgess S., Sievertsen HH. Schools, skills, and learning: The impact of COVID-19 on education [Internet]. 2020 [Cited 16 August 2020]. Available from: https://voxeu.org/article/impact-covid-19-education
  8. Sumner A, Hoy C, Ortiz-Juarez E. Estimates of the Impact of COVID-19 on Global Poverty. UNU-WIDER, April. 2020 Apr:800-9.
  9. Muhammad S, Long X, Salman M. COVID-19 pandemic and environmental pollution: a blessing in disguise?. Science of The Total Environment. 2020 Apr 20:138820.
  10. Zambrano-Monserrate MA, Ruano MA, Sanchez-Alcalde L. Indirect effects of COVID-19 on the environment. Science of the Total Environment. 2020 Apr 20:138813.

Disclaimer: Tulisan ini mewakili opini penulis dan tidak menggambarkan opini dan sikap Pusat Penelitian HIV Atma Jaya.

Only available in Indonesian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download

COVID-19: A Blessing in Disguise

Skip to content