Pandemi Covid-19 telah mengubah fokus program layanan dan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi akibat pengalihan sumber daya dan pembiayaan dari layanan kesehatan rutin. Pengalihan sumber daya untuk respon darurat penanganan Covid-19, berakibat pada terhambatnya pelayanan kesehatan esensial (KIA, KB, aborsi aman, layanan HIV) serta penyediaan logistik bagi layanan tersebut. Selain itu, secara global, kondisi pandemi juga menyebabkan penurunan pasokan logistik (alat kontrasepsi dan obat esensial) akibat gangguan produksi serta tersendatnya sistem transportasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kolaborasi dengan Nossal Institute of Global Health, University of Melbourne yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan memahami dampak Covid-19 terhadap pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) komunitas rentan di Indonesia, dari perspektif petugas garda depan yang mendampingi kelompok rentan. Petugas garda depan yang dimaksud di sini adalah tenaga kesehatan maupun petugas lapangan yang menjangkau anggota komunitas rentan di wilayah Jakarta atau Yogyakarta. Sedangkan, komunitas rentan yang dimaksud dalam kajian ini adalah: 1) remaja yang tingggal atau bekerja di jalan; 2) transpuan; 3) orang yang hidup dengan HIV (ODHA).