Gambaran Dukungan Keluarga, Keterhubungan dengan Komunitas dan Resiliensi pada Transpuan Dewasa Awal

2021

* Dokumen dalam Bahasa Indonesia

Transpuan hidup dalam kemiskinan dan kesenjangan serta mengalami diskriminasi dan tindak kekerasan. Resiliensi yang bersumber dari dukungan keluarga dan keterhubungan dengan komunitas sangat dibutuhkan transpuan. Penelitian ini hendak melihat secara deskriptif variabel dukungan keluarga, keterhubungan dengan komunitas, dan resiliensi pada transpuan dewasa awal. Sebanyak 205 transpuan berusia 26-35 tahun yang tergabung di dalam tiga komunitas transpuan di Jabodetabek menjadi partisipan melalui pengambilan sampel yang ditentukan dengan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan self report kuesioner yaitu alat ukur CD-RISC-25 untuk melihat resiliensi, sub skalaperceived family support dari skala MSPSS untuk melihat persepsi dukungan keluarga, dan sub skala community connectedness dari skala GMSR untuk mengukur keterhubungan dengan komunitas.. Hasil analisis data menunjukkan bahwa mayoritas transpuan berpendidikan terakhir SMA, berdomisili di Jakarta, berprofesi sebagai pekerja salon, pekerja seks, dan pengamen. Rata-rata transpuan bergabung di dalam satu komunitas, namun terdapat 34,1% bergabung di dalam lebih dari satu komunitas. Sebagian besar transpuan memiliki resiliensi tinggi, memiliki dukungan keluarga tinggi dan tingkat keterhubungan dengan komunitas tinggi.

Only available in Indonesian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download

Gambaran Dukungan Keluarga, Keterhubungan dengan Komunitas dan Resiliensi pada Transpuan Dewasa Awal

Skip to content