Laporan Penelitian Implementasi untuk Uji Kelayakan dan Penerimaan Intervensi Pencegahan Dampak Buruk terkait Penggunaan Chemsex di Indonesia Populasi LSL dan Transpuan
Chemsex adalah penggunaan napza saat berhubungan seksual. Praktik ini meningkatkan risiko penularan HIV, IMS, dan hepatitis C. Maka dari itu, WHO, UNAIDS, dan UNODC mendorong negara-negara untuk mengurangi dampak chemsex.
Tujuan Studi PRAXIS
Indonesia merespons dengan melakukan Studi PRAXIS. Studi ini bertujuan untuk memberikan bukti model intervensi harm reduction yang layak (feasible) dan dapat diterima (acceptable) untuk mengurangi risiko terkait praktik chemsex di Indonesia. Secara khusus, Studi PRAXIS bertujuan untuk:
- Mengembangkan model intervensi pengurangan dampak buruk untuk mengurangi risiko terkait praktik chemsex di kalangan LSL dan transpuan;
- Mengukur kelayakan dan penerimaan model pengurangan dampak buruk untuk mengurangi risiko terkait praktik chemsex di kalangan LSL dan transpuan;
- Mengidentifikasi dan mengembangkan persiapan organisasi ketika menerapkan model pengurangan dampak buruk;
- Memberikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan dalam penanggulangan HIV untuk mengembangkan intervensi yang tepat.
Metodologi
Studi PRAXIS menggunakan pendekatan implementation science, yaitu pendekatan sistematis dan ilmiah yang cepat, efisien, berkualitas, dan berkelanjutan terhadap sebuah intervensi yang terbukti tepat guna. Desain intervensi dan pelaksanaan implementasi mengakar pada proses partisipatif. Dengan demikian, studi ini melibatkan para implementor uji coba intervensi, pelaksana program pencegahan HIV, dan layanan kesehatan terlibat aktif di dalamnya.
Studi PRAXIS berusaha mengukur kelayakan dan penerimaan yang kontekstual dengan situasi penggunaan chemsex di Indonesia. Maka dari itu, kami mengumpulkan data mixed-methods sesuai dengan kerangka konseptual terpilih yang merupakan penggabungan dari dua framework, yaitu:
- Consolidated Framework for Implementation Research (CFIR) yang berguna untuk mengontekstualkan desain intervensi untuk mendukung keberhasilan program; dan
- Kerangka evaluasi RE-AIM yang berguna untuk mempertajam elemen intervensi. Maka, kerangka ini menghasilkan intervensi berbasis bukti yang dapat diadaptasi, dijalankan, efektif, dan berkelanjutan.
Tentang PRAXIS
Studi PRAXIS: Implementation Research on Sexualised Substance Use among MSM and Transgender women in Indonesia oleh PPH UAJ dan GWL-INA. Studi ini mendapatkan pendanaan dari Global Fund HIV melalui Yayasan Spiritia.
Tim Peneliti: Laura Nevendorff; Gaby Gabriela Langi; Devika; Eric Sindunata; Nidia Muryani; Holil Hasbulah; dan Serena Meilani
Tersedia Panduan Pelaksanaan Intervensi Pencegahan Dampak Buruk terkait Penggunaan Chemsex di Indonesia. Hubungi email kami atau Learning Center untuk informasi lebih lanjut.