Mobilitas Pekerja Seks di Manado dan Denpasar

2018

* Dokumen dalam Bahasa Indonesia

Laporan Penelitian untuk Studi Mobilitas Pekerja Seks Perempuan di Manado dan Denpasar

Mobilitas pekerja seks meningkatkan risiko penularan HIV. Penelitian ini ingin menggambarkan pekerja seks perempuan yang sering berpindah tempat dan memberikan rekomendasi strategis untuk meningkatkan akses layanan kesehatan dan keamanan mereka. Tim peneliti menggunakan pendekatan komunitas dengan dukungan penuh dari jaringan OPSI (Organisasi Perubahan Sosial Indonesia). Penelitian berlangsung dari Mei hingga Agustus 2018 di dua kota besar, yaitu Manado dan Denpasar. Sebanyak 605 responden terlibat, dengan 305 dari Manado dan 300 dari Denpasar. Peneliti menggunakan aplikasi KoBoToolbox untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya menggunakan SPSS serta STATA. Responden rata-rata berusia 30 tahun dengan mayoritas memiliki pendidikan SMP dan SMA.

Responden di Denpasar lebih sering berpindah daripada di Manado. Sebagian besar berpindah tempat karena alasan ekonomi, seperti mencari penghasilan yang lebih besar. Pekerja seks ini umumnya tidak memiliki pekerjaan lain dan tinggal di kamar kos. Empat faktor utama mempengaruhi mobilitas pekerja seks, yaitu faktor individu, interpersonal, perilaku, dan struktural. Sekitar 30% responden mengalami kekerasan, terutama dari pelanggan, namun juga dari kelompok lain seperti polisi dan keluarga. Dukungan dari teman dekat dan sesama pekerja seks sangat membantu mereka, terutama dalam bentuk dukungan emosional dan finansial.

Dalam hal perilaku seksual, kebanyakan responden menggunakan kondom dengan pelanggan atau kenalan. Namun, penggunaannya menurun saat berhubungan dengan suami atau pacar. Selain itu, 26,9% responden berisiko mengalami depresi, terutama mereka yang sering berpindah. Mobilitas juga mempengaruhi akses terhadap layanan kesehatan. Responden yang tidak berpindah lebih sering mengakses layanan kesehatan dan melakukan tes HIV dibandingkan mereka yang sering berpindah.

Tim peneliti: Prisilia Riski; Alegra Wolter; Edwin Sutamto; Ari Bumi Kartini; Arina; Ari Budiman; Benni Susilo Sihaloho; Laura Nevendorff; Ignatius Praptoraharjo

Penelitian oleh PPH UAJ dan Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI)

Studi ini mendapatkan pendanaan dari UNAIDS Indonesia

Only available in Indonesian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download

Mobilitas Pekerja Seks di Manado dan Denpasar