Karena Kami Juga Berhak Meraih Sukses: Menggapai Mimpi bersama Program Yes, I Can!
Beragam penelitian telah menggambarkan kondisi mereka, termasuk Indonesia. Penelitian oleh PPH UAJ menemukan bahwa hanya sekitar 50% transpuan dengan pendidikan terakhir SMA. Kurang lebih 22% transpuan mengalami kekerasan seksual dan hanya 3.2% transpuan bekerja di sektor formal (PPH UAJ, 2015). Tidak hanya transpuan, pekerja seks di Jakarta juga menghadapi kekerasan dan mengalami penurunan pendapatan karena penutupan lokalisasi/lokasi (Praptorahardjo, dkk, 2016). Sehubungan dengan itu, anak jalanan di Jakarta juga semakin rentan terinfeksi HIV, penggunaan napza, dan mengalami kekerasan. Kebanyakan program pemberdayaan mengharuskan mereka berada di panti. Kami meraasa pendekatan ini belum efektif untuk menyelesaikan permasalahan anak jalanan di Jakarta (PPH UAJ, 2017).
Ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketiga kelompok mengalami permasalahan yang cukup beragam. Kebijakan diskriminatif memperparah kondisi marjinalitas kelompok transpuan, anak jalanan, dan pekerja seks. Stigma dan diskriminasi pada ketiga kelompok ini menyulitkan mereka untuk mengakses pendidikan atau pekerjaan. Pandangan ini membentuk ilusi bahwa mereka tidak mempunyai keterampilan dan berpendidikan rendah. Lebih jauh, stigma ini menghambat mereka untuk bekerja di sektor formal dan aman.
PPH UAJ dengan dukungan dari VOICE Indonesia, membentuk kerja sama dengan komunitas anak jalanan (Yayasan Rumah Kita), transpuan muda (Sanggar Swara), dan jaringan pekerja seks (OPSI). Dengan semangat optimisme, kami menamakan program ini dengan Yes, I Can! pada tahun 2017. Program ini bertujuan memberikan akses dan kesempatan yang setara bagi ketiga kelompok sasaran melalui peningkatan kapasitas dan advokasi. Selain memberikan kapasitas pada kelompok sasaran, Program Yes, I Can! berusaha memengaruhi pemangku kebijakan (pemerintah dan swasta) untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi kelompok sasaran di lingkungan kerja. Analisis situasi selanjutnya dilakukan sebagai langkah pertama dalam mengetahui kebutuhan peningkatan kapasitas pada ketiga kelompok tersebut.
satu Respon
Ya saya mau ikut gerakan ini karna masih banyak yg blm mendapatkan akses pengetahuan mengenai aborsi aman