Knowledge
Manager

Dampak Penutupan Lokasi/Lokalisasi Transaksi Seks di Empat Kota (Jakarta – Kramat Tunggak; Bandung – Saritem; Surabaya – Dolly; dan Jayapura – Tanjung Elmo)

2016

* Dokumen dalam Bahasa Inggris

Penutupan lokalisasi berdampak pada keberadaan dari pekerja seks yang membuat mereka semakin tersembunyi, semakin sulit untuk mengakses layanan kesehatan, dan semakin berisiko dalam melaksanakan pekerjaannya. Pengetahuan dan pemahaman tentang dampak penutupan lokalisasi dan lokasi transaksi seks terhadap penanggulangan HIV masih cukup terbatas. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional bekerja sama dengan Pusat Penelitian HIV AIDS Atma Jaya melakukan studi kualitatif terkait dengan dampak pembubaran lokalisasi/lokasi transaksi seks di Kabupaten Jayapura, Kota Jakarta, Kota Surabaya dan Kota Bandung.

Metode kualitatif dipilih mengingat informasi yang dikumpulkan untuk mengetahui efektivitas kebijakan yang diambil serta dampak yang timbul akibat pembubaran lokalisasi. Sebanyak 86 orang informan yang terdiri dari aparat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, penyedia layanan IMS dan HIV, mucikari, dan pekerja seks di empat kota telah diwawancarai terkait dengan persepsi dan perannya dalam proses penutupan dan pasca penutupan lokasi/transaksi seks. Analisis data kualitatif yang standar dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Nvivo versi 11 untuk menentukan tema-tema yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Localized prostitution closure displaces sex workers and pushes them to be more hidden, harder to access healthcare, and riskier to do their work. In general, there is a lack of understanding of the impact of the localized prostitution closure towards HIV countermeassure. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional collaborates with PPH UAJ to conduct a qualitative study on the impact of sex localized prostitution in Jayapura, Jakarta, Surabaya, and Bandung.

Qualitative method is used to understand how effective the policy is implemented and the impact of the closure. Total of 86 informants is interviewed, including local government, public figure, HIV and STI healthcare provider, pimp, and sex workder about their perception and role during the closure process and after the closure. Qualitative data is analysed using Nvivo ver. 11 software.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download

Dampak Penutupan Lokasi/Lokalisasi Transaksi Seks di Empat Kota (Jakarta – Kramat Tunggak; Bandung – Saritem; Surabaya – Dolly; dan Jayapura – Tanjung Elmo)

Skip to content