Terminologi LSL untuk Lelaki Seks dengan Lelaki

2020

Terminologi LSL atau Lelaki seks dengan Lelaki
Ilustrasi terkait dengan laki-laki

Terminologi Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) merupakan istilah epidemiologi yang dapat mengurangi stigma kepada kelompok lesbian, gay, dan biseksual.

Bagi pegiat isu HIV, istilah LSL atau Lelaki Seks dengan Lelaki atau Laki-laki yang berhubungan Seks dengan Laki-laki (LSL) sudah tidak asing lagi. LSL adalah salah satu populasi kunci untuk program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.

Data estimasi populasi resiko tinggi tahun 2016 oleh Kementerian Kesehatan RI, menunjukkan jumlah populasi LSL sebesar 754.310 orang secara nasional.

Siapa sajakah yang masuk dalam terminologi LSL?

LSL merupakan serapan dari kata MSM (Men who have Sex with Men), sebuah istilah epidemiologi kesehatan di awal tahun 1990an yang menggambarkan konsep penamaan baru terhadap komunitas laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan jenis kelamin yang sama, terlepas dari orientasi seksual (homoseksual) dan identitas seksual (gay). Maka dari itu, sejak era 1990an, istilah LSL mencerminkan gagasan bahwa perilaku seksual lah yang menempatkan individu pada risiko infeksi HIV, dan bukan identitas seksual. 

Terminologi LSL sebagai Perilaku Seksual

Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam pemaknaan istilah LSL. Hal ini berangkat dari para ahli ilmiah dan medis pada awalnya mengidentifikasi identitas gay sebagai risiko untuk HIV dan AIDS. Asosiasi identitas seksual dengan perilaku justru menciptakan stigma kepada populasi lesbian, gay, dan biseksual untuk mencegah infeksi HIV. Hal ini bertentangan dengan implementasi di lapangan yang menggunakan LSL untuk menyasar kelompok gay secara khusus.

Merujuk pada Alfred Kinsey dkk (1948) menujukkan kontinum orientasi seksual. Konsep ini secara psikologis dan filosofis menempatkan orientasi seksual dalam suatu spektrum heteroseksualitas ke homoseksualitas.

Lelaki seks dengan Lelaki (LSL) bukan hanya Gay

Merujuk pada hasil-hasil penelitian tersebut, terdapat pergeseran makna dari LSL, yang semula merupakan “perilaku seksual” menjadi “indentitas seksual”. Padahal sedari awal, LSL adalah istilah untuk menunjukkan perilaku seksual, dan bukan orientasi seksual.

Program penanggulangan HIV seharusnya perlu menyasar pada semua laki-laki yang pernah melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki. Hal ini membutuhkan perencanaan ulang strategi program penanggulangan HIV untuk LSL di Indonesia. Namun, menghapus stigma terhadap populasi kunci membutuhkan penggunaan istilah yang tepat.

Only available in Indonesian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download

Terminologi LSL untuk Lelaki Seks dengan Lelaki

Skip to content