Search
Close this search box.

Workshop Penulisan Abstrak

Pengumuman “Call for Abstract!” dan “Abstract Submission” mungkin bukan hal baru untuk sebagian orang. Mereka yang bergelut di dunia akademis, institusi penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), aktif dalam Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), atau siapa saja yang kerap mengikuti konferensi bidang keilmuan dan isu tertentu pasti sudah akrab dengan informasi pengumpulan abstrak. Sebenarnya, abstrak bukan hanya lekat dengan pengadaan sebuah konferensi nasional dan internasional. Pada cakupan yang lebih luas, abstrak selalu menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari karya tulis ilmiah.

Dalam sebuah karya tulis ilmiah, abstrak merupakan bagian yang sangat penting. Abstrak yang selalu berada di bagian awal tulisan ilmiah adalah rangkaian tulisan ringkas, akurat dan komprehensif. Ia berisi pokok-pokok penting dari sebuah tulisan yang lebih panjang. Abstrak bukan merupakan penggalan atau potongan dari sebuah tulisan yang lebih panjang, melainkan satu bentuk tulisan baru atau asli. Format dalam penulisan abstrak juga bisa berbeda-beda tergantung dengan disiplin ilmu atau kepentingan peruntukkan abstrak. Walaupun format abstrak bisa sedikit berbeda antara satu dan lainnya, namun ia tetap memiliki benang merah yang sama bila ditelisik dari fungsinya. Pertama, abstrak membantu pembaca untuk mengetahui isi ringkas dari sebuah artikel atau cerita pengalaman. Kedua, abstrak menjadi dasar bagi pembaca untuk menentukan apakah artikel atau cerita pengalaman ini menarik atau tidak[1].

Pentingnya keberadaan abstrak dalam karya tulis ilmiah melatarbelakangi inisiasi Pusat Penelitian HIV AIDS UNIKA Atma Jaya (PPH UAJ) pada penyelenggaraan lokakarya (workshop) penulisan abtrak. Tujuan utama Workshop Penulisan Abstrak adalah untuk mengajarkan bagaimana cara menulis abstrak yang baik untuk tulisan ilmiah. Sebagai fasilitator pengampu workshop, ialah Ignatius Praptoraharjo, Ph,D.  Selain menjabat sebagai Koordinator Penelitian di PPH UAJ, Ignatitus Praptoraharjo merupakan peneliti senior yang kerap menempati posisi Peneliti Utama dalam berbagai penelitian yang diadakan oleh PPH UAJ.

Keseluruhan rangkaian workshop berlangsung dalam empat kali pertemuan. Satu kali pertemuan langsung tatap muka, dan tiga kali pertemuan virtual melalui aplikasi Zoom. Pertemuan tatap muka Workshop Penulisan Abstrak berlangsung di Ruang Y.1408, Gedung Yustinus Kampus Semanggi UNIKA Atma Jaya. Dimulai pada pukul 10.00 WIB, fasilitator membuka workshop dengan pemaparan materi teori dan konsep mengenai abstrak. Alasan membuat abstrak, format penulisan abstrak, prinsip penulisan abstrak, bagian-bagian dalam abstrak, cara mengirimkan abstrak, hingga penjelasan tentang kemungkinan mengapa abstrak ditolak dituturkan dengan sangat terang oleh Ignatitus Praptoraharjo, hingga lepas waktu makan siang. Setelahnya, para peserta workshop diberikan tugas latihan menulis abstrak. Namun, alih-alih diminta langsung menulis abstrak secara penuh, fasilitator memfokuskan sesi latihan penulisan abstrak pada bagian latar belakangnya. Tujuannya, agar para peserta dapat lebih fokus mengerjakan  satu demi satu bagian yang ada dalam tulisan abstrak.

“Isi dalam abstrak itu harus informatif dan mudah dibaca. Dalam menulis abstrak ada empat prinsip yang perlu diingat. Pertama, complete yaitu abstrak mencakup pokok-pokok utama dalam penelitian atau aktivitas atau proyek atau kasus yang sedang ditulis. Kedua, concise yang artinya abstrak harus singkat dan tepat. Ketiga, clear, abstrak itu harus mudah dibaca dan sistematis penulisannya. Dan keempat, abstrak harus cohesive, yakni menunjukkan hubungan antar bagian”, ucap Ignatius Praptoraharjo dalam pemaparan materinya.

Usai mengikuti pertemuan tatap muka, para peserta workshop masih akan mengikuti pelatihan penulisan abstrak bersama sang fasilitator secara virtual. Pertemuan virtual ini memiliki tujuan agar para peserta benar-benar dapat berprogres dalam menuliskan abstrak hingga siap dikirimkan ke penyelenggara konferensi atau menjadi cikal bakal bentuk tulisan ilmiah lainnya. Tiga sesi pertemuan ini lantas direncanakan sebelum berakhirnya sesi tatap muka. Pada tiga pertemuan virtual mendatang diagendakan peserta workshop akan membahas deskripsi dan metodologi abstrak, hasil akhir dan kesimpulan abstrak, dan finalisasi penulisan abstrak.


[1] Ditulis ulang dari presentasi “Bagaimana Menulis Abstrak?” milik Ignatius Praptoraharjo, Ph.D., untuk Workshop Penulisan Abstrak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content